BBKPM Bandung Menuju Rujukan Kesehatan Paru di Jawa Barat

Suasana Pelatihan Media dan Jurnalistik BKKPM Bandung. (Foto: Yudha PS)

BBKPM Bandung terus berbenah untuk menjadi rujukan terdepan dalam isu kesehatan paru di Jawa Barat. Salah satunya dengan memperkuat website dan media sosial serta meningkatkan produksi konten tentang kesehatan paru. Demikian ungkapan drg. Maya Marinda Montain, M.Kes., Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung, ketika membuka Pelatihan Media dan Jurnalistik di Ruang Diklat BBKPM Bandung pada Kamis, 6 Maret 2019. Dalam kesempatan tersebut, Budhiana Kartawijaya dan Yudha P Sunandar dari Budhiana Media Institute hadir sebagai narasumber pelatihan.

Lebih lanjut, Maya menyampaikan bahwa lembaganya masih menghadapi tantangan untuk memproduksi konten yang sesuai standar media online. Penyebabnya, selain masih minimnya keterampilan teknis menulis dan fotografi, Maya juga menilai stafnya harus lebih banyak belajar lagi tentang cara mengelola website dan media sosial.

Urusan produksi konten sendiri, menurut Maya, sudah menjadi ketetapan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Secara berkala, BBKPM Bandung harus mengirimkan laporan kegiatannya dalam bentuk laporan jurnalistik ke Dijten Pelayanan Kesehatan (Ditjen Yankes) Kemenkes RI. “Minimal, dua laporan jurnalistik setiap bulannya,” papar Maya. “Tentunya, lebih banyak, lebih baik lagi,” tambahnya.

Kemenkes RI juga menganjurkan lembaga di bawah naungannya untuk aktif meningkatkan kapasitas pegawainya. Oleh karena itu, Maya berusaha untuk menyelenggarakan lebih banyak pelatihan, khususnya terkait dengan media dan jurnalistik. Maya sendiri cenderung memilih pelatihan in-house, alih-alih mengirimkan stafnya ke pelatihan di luar kantor. Pasalnya, ada lebih banyak staf yang mendapatkan manfaat dengan membuka kelas di kantor dan mengundang narasumber.

Selama satu hari penuh, Budhiana Media Institute membantu 37 dokter dan staf BBKPM Bandung untuk belajar mengelola media online lembaga, fotografi, dan teknik menulis jurnalistik. Format diskusi dan simulasi sepanjang pelatihan membuat suasana kelas lebih interaktif dan cair. Para peserta antusias untuk bertanya dan mengungkapkan tantangannya dalam produksi konten dan budaya media di lingkungan rumah sakit selama ini.

Beberapa isu yang terungkap, antara lain: organisasi pengelolaan konten yang belum matang, etika fotografi di ruang terbatas di rumah sakit, dan implementasi psikologi positif dalam konten kesehatan. Dalam pelatihan tersebut, Budhiana Media Institute memberikan alternatif solusi untuk menjawab tantangan para peserta. “Saya terbantu untuk mengungkapkan gagasan dan cerita saya ke dalam tulisan,” ungkap Ratih, staf unit keperawatan. “Wawasannya menarik dan membantu saya membangun tulisan yang lebih populer,” aku peserta lainnya.[]

Leave a Reply

%d bloggers like this: