Mak Nyak dan Infotainment Clikbait

AMINAH Cendrakasih adalah bintang film idola saya. Cantik, bersahaja dan jauh dari gosip selebriti. Eh…sebagai wartawan dari surat kabar berpengaruh, sesekali ada selebriti atau orang biasa yang ingin dibikinkan gosip. Iya sengaja minta digosipin… Biasanya selebiti yang sedang redup, atau orang biasa yang ingin jadi artis. Ada juga artis yang sudah lama tidak muncul di televisi, dikabarkan sakit parah. Tapi tak lama kemudian sembuh. Karena namanya melambung lagi, maka dia dapat job sinetron lagi.

Aminah bukan tipe selebiriti. Dia betul-betul melakoni kesenimannya dengan apa adanya. Tidak kena gosip, ya tentu mungkin karena usianya sudah sepuh: 82 tahun, atau karena dahulu waktu mudanya media belum sebanyak sekarang, dan belum ada media sosial. Tapi zaman dulu gosip tetap ada, lewat majalah, koran atau dari mulut ke mulut. Tapi toh nama Aminah tidak pernah masuk dalam lingkaran gosip.

Suatu pagi  saat saya minum kopi, stasiun televisi menyiarkan program infotainment, di antaranya tentang Mak Nyak. Sudah lebih dari sepuluh tahun ibu enam anak ini terbaring di ranjang karena lumpuh. Matanya tidak bisa melihat. Bagi pemburu berita infotainment, ini “berita bagus”. Penderitaan Mak Nyak ini bisa dieksploitasi untuk menaikkan rating. Disiapkanlah daftar pertanyaan yang bisa menguras air mata Mak Nyak, dan tentunya bisa membuat pemirsa mewek meleleh. Maka iklan pun akan masuk!

Sang reporter pun mulai duduk di samping ranjang Aminah dan pertanyaan awalnya mulai membangun atmosfir mengharu biru. Pertanyaan pun muncul :”Bagaimana perasaan Mak Nyak kehilangan penglihatan?”

Dan ini jawaban Mak Nyak:

“Umur saya sekarang 72. Selama itu pula saya dianugerahi penglihatan oleh Allah. Kalau sekarang Allah mau ambil ya itu kan kepunyaan Allah…!!

Kelihatannya si reporter infotainment agak grogi, mungkin skenario membangun atmosfir haru jadi buyar.

Berperan dalam sinetron si Doel Anak Sekolahan, ibu enam anak ini mengalami popularitas luar biasa. Semua kalangan di negeri ini mengenal dia sebagai Mak Nyak, ibunya si Doel (Rano Karno). Saking sayangnya, Aminah tetap memanggil Rano dengan sebutan di Doel. Rano juga tampaknnya sayang sekali. Januari 2020,  banjir melanda rumah Mak Nyak di Tangerang (rumahnya pinggir kali), Rano mengungsikan Mak Nyak ke sebuah hotel. Aminah dengan gembira bilang :“Makasih ya Doel, udah nulungin!”

Sepuluh hari di hotel, Aminah ingin balik ke rumahnya. Rano masih melarangnya karena meski air sudah tidak menggenang, banjir belum surut benar. Namun Aminah berkeras untuk pulang. Rano tak bisa menahan. Kata Rano :”Bagaimanapun juga Mak Nyak ingin pulang ke rumahnya, Itu hasil jerih payah beliau sewaktu masih bisa melihat!!

Cool!

**

Catatan ini saya buat lagi, karena pagi ini saya browsing dan mendapatkan link Diadona.id di akun Facebook saya. Judulnya “8 Artis yang Dulunya Hidup Mewah dan Kini Nasibnya Miskin Memprihatinkan”

Media ini sekadar pencari click bait. Dia tidak ke lapangan mewawancarai Mak Nyak, cuma mengutip sana sini. Judulnya juga sembrono. Aminah tidak pernah hidup mewah, tapi tidak miskin juga. Yang menggangu adalah pemilihan diksi “Memprihatinkan.”  Apa iya Aminah hidupnya memprihatinkan? Menurut saya tidak. Kebesaran jiwa beliau tercermin dari cara pandangnya terhadap “sakit” yang beliau sandang. Saya belum tentu bisa seikhlas Aminah bila sampai kehilangan penglihatan, atau ketika Tuhan mencabut satu per satu dari nikmat yang Dia pinjamkan.

Yang memprihatinkan adalah justru tulisan-tulisan clickbait tak bermutu seperti Diadona ini.***

Budhiana Kartawijaya

Sekretaris Perusahaan Pikiran Rakyat. Meniti karir sebagai wartawan di Pikiran Rakyat.

Leave a Reply

%d bloggers like this: