Author: Budhiana Kartawijaya

Gagasan

Intelektual Publik : Filosofi Menulis di Media Massa (5)

KALAU kita kembali ke definisi New York Times, syarat lain untuk disebut sebagai intelektual publik adalah bahwa dia mampu membahas persoalan-persoalan aktual atau issues of the day. Membahas isu aktual tanpa menyertakan pembahasan metodologi atau konsep sehingga bisa diterima publik.

Read More
Gagasan

Intelektual Publik: Filosofi Menulis di Media Massa (4)

KALAU saya transformasikan pemikiran Alan Lightman ke dalam bentuk visual, kira-kira grafisnya akan seperti di samping ini. Hierarkhi I dan II memerlukan otoritas (atau kalau menurut komentar pak Nanang, kompetensi). Tujuannya, agar si pemikir itu menjadi referens publik untuk isu-isu tertentu.

Read More
Gagasan

Intelektual Publik : Filosofi Menulis di Media Massa (3)

Kapan seseorang secara etika boleh keluar dari otoritas dia? Sebelum itu, saya ingin memperkenalkan hierarki intelektual publik, menurut Alan Lightman.

Read More
Gagasan

Intelektual Publik: Filosofi Menulis di Media Massa (2)

JADI, apa itu intelektual publik? Saya ambilkan definisi New York Times tentang intelektual publik (public intellectual). “Intelektual publik adalah seseorang yang memiliki pengetahuan (knowledge), otoritas (authority), tentang isu-isu aktual (issues of the day), dan memiliki kemampuan menyampaikannya kepada publik.”

Read More
Featured
Gagasan

Intelektual Publik: Filosofi Menulis di Media Massa (1)

SERINGKALI saya meminta para pakar di kampus, atau kaum profesional untuk menulis di media massa. Ada yang menyambut ajakan ini. Namun ada juga yang skeptis.

Read More
Featured
Kabar

Menulis Laporan Akhir Tahun Yang Renyah

SIANG itu, pertengahan November 2018,  saya diundang Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memberi masukan tentang penulisan laporan akhir tahun. Sudah beberapa kali saya diundang berbagai lembaga untuk menulis laporan seperti ini.

Read More
Featured

Media dan Era Disrupsi: Inovasi!

PERLAHAN media cetak di dunia dan di Indonesia berguguran. Di Amerika, Washingtonpost (Wapo) sudah menyerah dan dijual kepada Amazon. Jeff Bezos, si empunya Amazon menghapus edisi cetak Wapo, dan kemudian menerbitkannya dalam bentuk daring (online). Di Indonesia, kerajaan bisnis media Kompas Gramedia Group bahkan sudah menutup beberapa tabloid dan majalahnya. Terakhir adalah tabloid Bola.

Read More